Tepat pada tanggal 17 Agustus 2022 kemarin di Hari Kemerdekaan Indonesia, cabai Indonesia perdana masuk ke pasar ekspor yaitu Jepang, pasar dengan syarat paling ketat di dunia. Cabai tersebut merupakan cabai yang ditanam dengan metode hidroponik dan diproduksi di dalam greenhouse di pesantren peserta Program Juara Ekspor. Setelah melewati proses yang panjang akhirnya dilakukanlah trial shipment ke Jepang oleh Nudira.
Pengiriman cabai itu sendiri harus dilakukan dalam keadaan frozen yaitu dengan suhu -18° c. Pengiriman frozen dilakukan menggunakan styrofoam dan dry ice yang dimasukkan ke dalam kontainer standar. Dry Ice yang diperlukan sebanyak 30 kg. Penyewaan cold storage dari Warehouse Bandara Soekarno Hatta pun dilakukan karena dapat sangat membantu untuk menjaga produk tetap frozen.
Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengiriman cabai tersebut diantaranya Invoice, Packing List, Ingredients, Flow Chart, dan Certificate of Origin (COO). Selanjutnya, cabai diberangkatkan ke Kantor Karantina Bogor dan segera dibawa ke bandara setelah dokumen karantina terbit. Inspeksi yang dilakukan di bandara pun cukup dilakukan di tempat parkir.
Selanjutnya cabai di letakkan di bandara terminal kargo dan dilakukan serah terima dengan penanggung jawab operasional untuk selanjutnya dilakukan perjalanan ke Warehouse Bandara Haneda Tokyo sampai ke Warehouse Importir Jepang.
Jenis-jenis cabai yang dieskpor ke Jepang diantaranya Mix Super Hot Chilli, Red Hot Chilli, Super Green Hot Chilli, dan Big Red Chilli Pepper.
Nudira pun sangat berterima kasih kepada DEKS BI dan IPB atas segala supportnya.
Oleh: Luthfiyatul Azizah
Rabu, 28 September 2022